RITUAL SERAM…!!! Suku Pemburu Kepala Paling Tersohor Di Dunia
Memburu kepala atau Headhunting merupakan sebuah ritual yang biasa dilakukan oleh beberapa suku pedalamam pada masa lalu. Tindakan yang tergolong primitif ini, biasanya mereka lakukan selama peperangan antar suku yang biasa berlaku, dan hanya untuk menunjukan kewujudan dan darjat seseorang di mata kaumnya. Dalam beberapa kes,
ritualHeadhunting juga merupakan ujian kematangan, bagi seorang remaja lelaki di sebuah suku tertentu. Nasib baik
seiring dengan perubahan zaman, amalan berbau kekerasan ini mula ditinggalkan. Meski kadang dalam beberapa kes yang sangat jarang berlaku,
ritualHeadhunting juga merupakan ujian kematangan, bagi seorang remaja lelaki di sebuah suku tertentu. Nasib baik
seiring dengan perubahan zaman, amalan berbau kekerasan ini mula ditinggalkan. Meski kadang dalam beberapa kes yang sangat jarang berlaku,
masih di dapati amalan Headhunting di beberapa suku pedalaman. Namun hal mengerikan ini sudah, bukan merupakan sebahagian daripada undang-undang adat sebuah suku, melainkan tindakan perseorangan yang biasanya di dasari oleh dendam ataupun permusuhan. Dan berikut ini adalah Suku Pemburu Kepala Paling Tersohor Di Dunia. versianehdidunia.com.
Suku Igorot - Filipina
Suku Igorot - Filipina
Amalan memburu kepala yang di lakukan suku Igorot, biasanya di dasari oleh berbagai macam alasan, mulai dari perebutan kuasa, persembahan untuk musim tuai, hungga sebagai tumbal untuk kesihatan dan juga seserahan saat upacara perkahwinan. Namun tak sembarangan orang boleh melakukan ritual Headhunting, kerana dalam kaedah-kaedah suku Igoro, yang dipercolehkan untu melakukan perburuan ini adalah seorang askar yang sudah pernah ikut dalam sebuah peperangan atau menjadi juara duel dengan lawanya. Askar seperti ini biasa akan di tandakan dengan sebuah tatto bernama Chaklag, yang merupakan tanda dari seorang Headhunter. Pada masa memenggal kepala, kebanyakan suku Igorot akan menggunakan senjata tradisional mereka yang berbentuk seperti kapak besar.
Suku Igorot juga mempercayai jika semakin banyak kepala yang di penggal oleh seseorang, maka akan semakin tinggi pua kekuatan magis orang tersebut. Karena ini bangsa Igorot di kenal sebagai bangsa yang sangat suka berperang, akibat tingginya perselisihan antar suku yang sering di picu oleh perasaan tersinggung karena ada salah satu anggota sukunya, yang di penggal oleh suku lain. Bukti dari tingginya tensi peperangan suku Igorot, tertuang dalam buku karangan Albert Ernest Jenks, berjudul
“The Bontoc Igorot” yang terbit pada tahun 1905. Dalam buku tersebut, peperangan suku Igarot bisa berlangsung antara benerapa jam hingga satu hari penuh dan baru akan berhenti jika kedua belah suku telah puas dengan jumlah kepala yang mereka penggal. Jumlah dari orang yang di penggal pun berfariasi mulai dari hanya 1 orang saja hingga bisa mencapai lusinan, tergantung seberapa dalam dendam antara ke dua suku. Praktik headhunter ini sendiri, sudah mulai di tinggalkan saat masuknya Agama Kristen, di lingkup kehidupan suku Igorot yang sekaligus mulai merubah pola pikir mereka, yang akhirnya meninggalkan praktik perburuan kepala ini.
Suku Shuar – Peru & Ekuador
Suku Shuar – Peru & Ekuador
Suku Shuar merupakan sebuah kumpulan masyarakat yang mendiami bahagian terpencil dari hutanAmazon, yang ada di wilayah dataran yang ada di dua negara iaitu Peru dan Ecuador. Suku yang konon mempunyai struktur masyarakat yang kompleks, di kenal mempunyai berbagai macam ritual yang cukup rumit. Mulai dari ritual kedewasaan para remaja lelaki, yang di haruskan untuk melakukan perjalanan selama beberapa minggu dengan Ayah atau pamanya ke sebuah air terjun yang di keramatkan. Sepanjang perjalanan ini remaja dari suku Shuar hanya dibenarkan mengambil air perasan tembakau yang dipercaya dapat membuat mereka kuat dan bersedia untuk berlaga di medan peperangan.
Ritual lain yang cukup mengerikan, adalah kebiasaan suku ini untuk memburu kepala manusia dan mengawetkanya sebagai jimat yang biasa di sebut Tsantsa. Selain di gunakan sebagai jimat, Tsantsa juga sering dianggap sebagai lambang kedaulatan bagi suku Shuar, semakin banyak seseorang mempunyai Tsantsa maka semakin tinggi pula kedudukan orang tersebut. Proses pengawetan kepala ini sendiri pernah diabadikan oleh Edmundo Bielawski, dalam rakaman yang Ia buat pada tahun 1965 yang lalu. Rakaman ini menjadi satu - satunya rakaman yang pernah mendokumentasikan proses pengawetan kepala yang di lakukan oleh suku Shuar, dan bagaimana suku ini boleh mengecilkan saiz kepala yang telah mereka penggal.
Suku Maori - New Zealand
Suku Maori - New Zealand
Bagi suku Maori yang mendiami New baru, bahagian dari tubuh dari musuh terutama kepala mereka meupakan satu aset berharga yang akan disimpan sebagai tanda kelebihan seseorang. Para ksatria Maori biasanya akan menjadikan kepala musuhnya sebagai hiasan atau kadang bahkan sebagai alat untuk menghisap tembakau. Untuk melakukan kebiasaan yang sudah berjalan selama beratus-ratus tahun ini, biasanya sebuah kepala akan di buang otak dan bahagian lain dari kepala, sebelum akihnya di keringkan.
Nasib baik saat ini kebiasaan mengerikan suku Maori ini, sudah tak lagi dilakukan. Namun salah satu bukti pernah adanya amalan headhunter yang pernah di lakukan suku ini adalah dengan adanyaMokamakai atau deretan hiasan milik suku Maori, yang dibawa oleh mubaligh Perancis yang pernah singgah di New Zealand ke Eropah pada abad ke 19 yang lalu. Mokomakai ini sendiri, sejak tahun 2012 yang lalu telah di kembalikan ke New baru kerana dianggap sebagai warisan budaya dari leluhur suku Maori.
Suku Atayal - Taiwan
Suku Atayal - Taiwan
Suku Atayal atau lebih di kenali sebagai suku Orang Asli Taiwan, merupakan sebuah suku yang mendalami kawasan pergunungan terpencil di Taiwan pada abad ke 17 hingga 18. suku ini sangat terkenal dengan ritual memburu kepala yang biasa mereka lakukan. Dahulu Suku ini konon menganggap semua orang asing yang memasuki kawasan mereka sebagai musuh dan akan memburu dan membunuh orang tersebut. Suku ini sendiri diduga masih mempunyai kekerabatan suku Igorot yang ada di Filipina.
Suku Atayal biasanya akan memaparkan setiap kepala musuh yang berjaya mereka penggal, di sebuah rak yang ada di depan kampung mereka. Tak jarang juga kepala yang baru saja di penggal akan di tanjapkan pada sebuah tiang kayu dan dianggap sebagai trofi kemenangan. Selain pratik Headhunter yang cukup mengerikan suku ini juga terkenal dengan budaya tatto tribal mereka yang sekaligus menjadi ciri khas dari suku ini.
Suku Aztec - Mexico
Suku Aztec - Mexico
Selain terkenal dengan ritual pengorbanan manusia yang biasa mereka lakukan. Suku Aztec yang mendiami dataran tinggi Meksiko juga di kenal dengan kegemaran mereka berburu kepala dari musuh – musuh mereka. Dan kepala – kepala yang berhasil mereka buru ini, biasanya akan di kumpulkan dalam sebuah rak kayu bernama Tzompanti. Untuk bisa di letakan di Tzompanti, bisasanya kepala – kepala yang telah di penggal akan di beri lubang agar bisa di masukan di tiang penyangga yang ada di Tzompanti.
Amalan Tzompati ini sendiri diperkirakan sudah bermula sejak abad ke 7 atau 13 Masihi. Menurut catatan dari Fray Diego Durán, dan Bernard Ortiz de Montellano, yang menceritakan tentang penaklukan Andrés de Tapia di wilayah suku Aztec. telah di dapati sekurang-kurangnya 60 ribu tengkorak manusia di kuil Tenochtitlan. Kesemua tengkorak ini tersusun rapi dalam Tzompati raksasa yang di sebut Hueyi Tzompantli. Pada nota tersebut juga di sebutkan sekurang-kurangnya ada 5 buah Hueyi Tzompantli dalam kompleks kuil Tenochtitlan.
Suku Dayak Laut - Borneo
Suku Dayak Laut - Borneo
Suku Dayak Laut atau biasa di sebut sebagai orang Iban, merupakan suku yang mendiami sebagian wilayah Kalimantan Barat, Brunei dan juga Sarawak Malaysia. Suku ini di sebut sebagai Dayak Laut kerana mereka memang biasa mendiami kawasan pesisir pantai. Namun bukan itu yang membuat Suku Dayak Laut menjadi terkenal bahkan hingga ke luar negara. Yang membuat suku ini terkenal adalah kebiasaan mereka memburu kepala, terutama ketika mereka sedang berperang untuk melakukan perluasan wilayah.
Peperangan yang di lakukan oleh Suku Dayak laut biasanya berjalan lumayan sengit. Dalam peperangan inilah suku Iban biasanya melakukan amalan pemenggalam kepala lawanya untuk menunjukan ketanguhan seorang prajurik suku Iban dan untuk meraih reputasi di mata lawan - lawan mereka. Dalam bahasa tempatan suku Iban ritual yang di sebut Ngayau ini sendiri, juga pernah sangat tersohor pada era perang dunia ke II, di mana konon Iban membentuk satu pakatan yang mengandungi beribu-ribu kuda pemburu kepala yang konon telah berjaya menghabisi sekurang-kurangnya 1,500 tentera Jepun yang datang ke Kalimantan . Pada masa ini sendiri amalan Ngayau atau memburu kepala ini sudah ditinggalkan seiring dengan perkembangan Zaman.
Jom Kongsi Di Media Sosial anda:
Jom Kongsi Di Media Sosial anda:
0 Response to " RITUAL SERAM…!!! Suku Pemburu Kepala Paling Tersohor Di Dunia . Foto ke-3 tu amat MENAKUTKAN "
Post a Comment